Wednesday, May 20, 2015

Agar Shalat Menjadi 'Hidup'

Dalam Quran Surat Al Ankabut ayat 29 dikatakan bahwa shalat dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar.
Tetapi kenapa masih banyak orang yang melakukan maksiat padahal sudah menunaikan ibadah shalat?
Shalat tidak berfungsi dengan baik jika tidak sesuai dengan salah satu dari empat hal berikut: rukun, sunna, adab zahir, dan batin. Adab zahir adalah menunaikan dengan sempurna melalui gerakan anggota badan sedangkan batin adalah khusyu' dalam melaksanakannya. Khusyu' inilah pemegang perangan penting apakah shalat akan memberikan efek positif kepada para pelakunya.

Sumber: thesultonation.com

Khusyu' itu ibarat penanda sesehat apa hati seseorang. Apabila hati bersih dari berbagai penyakit akan mudah bagi seseorang untuk khusyu'.  Untuk membersihkan hati dan jiwa, diperlukan pembiasaan hati untuk khusyu'. Caranya adalah dengan berusaha merasakan bahwa Allah ada bersama kita. Orang yang sudah bersih hatinya tentu akan selalu merasakan kehadiran Allah. Orang tersebut akan terus menerus merasa khusyu' hatinya kapanpun dan di manapun. Jadi, hati seseorang dapat dipastikan selalu berada dalam keadaan tenang ketika orang tersebut sudah khusyu' saat shalat.

Khusyu' saat shalat menunjukkan kehadiran hati orang tersebut. Kehadiran hati inilah ruh dari shlat. Jika hati seseorang tidak ada bahkan saat dimulainya takbiratul ihram, habislah sudah, sia-sia ibadah shalatnya. Gerakan shalatnya ibarat gerakan zombie, mayat hidup. Hii. Orang yang melakukan shalat seperti inilah yang disebut Allah sebagai orang-orang yang lalai, seperti dalam QS Al A'raf ayat 205. Lawan dari lalai adalah ingat, ingat bahwa ada Allah. Ingat dengan hati yang merasakan kehadiran Allah.

Kehadiran hati merupakan salah satu dari syarat tercapainya shalat yang 'hidup'. Faktor lainnya adalah tafahhum, ta'zhim, haibah, raja', dan haya'. Tafahhum adalah paham terhadap bacaan shalat. Pemahaman inilah yang bisa menjadi reminder seseorang ketika akan berbuat keji dan mungkar. Ta'zhim merupakan rasa hormat. Sedangkan haibah merupakan rasa takut. Rasa takut ini akibat dari rasa hormat dan memuliakan Allah. Raja' adalah berharap. Dengan berharap adanya balasan dari Allah, seseorang akan dengan sekuat tenaga menaikkan kualitas shalatnya. Yang terakhir adalah haya' yaitu rasa malu. Rasa malu ini dikarenakan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia yang berpotensi dapat melakukan dosa.

Dengan demikian, hal yang paling penting agar shalat kita 'hidup' dan tidak menjadi ibadah yang sia-sia adalah khusyu' atau kehadiran hati kita saat menunaikannya. Faktor lain seperti yang disebutkan di atas hanya tambahan saja walaupun ikut berpengaruh juga menambah kualitas shalat menjadi lebih baik lagi. Ilmu khusyu' ini memerlukan pembiasaan nih. Jadi mari dari sekarang biasakan hati kita untuk hadir saat shalat. Mari bersihkan hati kita dengan mulai memberikan gizi dan vitamin-vitamin seperti melakukan amal-amal yang terpuji. Yuk meng'hidup'kan shalat, dengan selalu berusaha khusyu'.
Wallahu'alam.

Sumber: Konsep Tazkiyatun Nafs Terpadu, Said Hawwa