Saturday, June 25, 2016

Ramadhan No Worries Saat Haid

Bulan Ramadhan merupakan hadiah paling manis dari Allah untuk hamba-hambanya yang merindukan pintu taubat dan kesempatan berlipatgandanya ganjaran dari amalan dan ibadah serta dikabulkannya doa. \textit{Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (H.R. Bukhari dan Muslim)}

Lalu timbul kekhawatiran bagi para perempuan yang ingin memaksimalkan Ramadhan, terutama pada malam-malam lailatul qadar namun takut 'terhalang' dalam beramal dan beribadah karena 'berhalangan'. Apakah haid memang menjadi 'penghalang' saat Ramadhan?

Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 341)

Jadi, tidak ada 'halangan' bagi wanita haid untuk mengejar ampunan, pahala, dan momen dikabulkannya doa-doa saat bulan Ramadhan. Namun tentunya bukan dengan ibadah shalat dan puasa. Lalu apa saja amalan yang bisa dilakukan agar kita tetap bisa memaksimalkan bulan Ramadhan?

Memberi Makan Orang Berbuka
Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga H.R. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani.)

Memberi makan bisa berupa makanan berat, kurma saja, bahkan hanya seteguk air. Ini bisa menjadi jalan untuk kita yang sedang berhalangan namun tetap ingin mendapatkan pahala berpuasa. Bukankan Allah Maha Baik?

Biirul Walidain
“Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman Abdullah ibnu Mas’ud r.a.,dia berkata, “Aku bertanya kepada Nabi SAW, “apa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT ?” Beliau menjawab, “shalat tepat pada waktunya”, Aku bertanya lagi, “kemudian apa ?” Beliau menjawab, “birrul walidain”. Kemudian aku bertanya lagi, “seterusnya apa ?” Beliau menjawab, “jihad fi sabilillah” (Muttat’aqun ‘Alaih)

Selain fokus beribadah untuk diri sendiri, ingatlah selalu untuk berbuat baik kepada kedua orangtua. Jadi saat-saat berhalangan seperti ini sebenarnya merupakan kesempatan yang baik sekali bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua. Karena waktu kita lebih lapang (tidak boleh shalat, dll) semestinya kita punya waktu lebih banyak untuk menyenangkan dan membantuk kedua orang tua kita, dengan cara apapun. Be a good girl. We love them, right? Dan kebaikan ini akan terhitung sebagai pahala yang lebih berlipat-lipat lagi karena kita melakukannya saat bulan Ramadhan, Insya Allah.

Memberi Bekal Para Pejuang
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberi bekal kepada seorang mujahid di jalan Allah, maka ia telah berjihad. Dan barangsiapa menanggung keluarga seorang mujahid maka ia telah berjihad." (Hadits Imam At Tirmidzi)
Berjihad saat Ramadhan seperti saudara-saudara kita di Palestina, mempertahankan Baitul Maqdis, membela Allah? Bukan main dahsyatnya. Bagaimana dengan kita yang berada di belahan bumi yang berbeda? Mumpung sedang Ramadhan, mari kita memperbanyak infaq dan shadaqah kita untuk saudara-saudara di Palestina, untuk sudara-saudara kita yang berjihad. Sekarang ini sudah banyak lembaga yang dapat menyalurkan infaq dan sedekah kita ke Palestina. Nilai infaq dan sedekah untuk para pejuang ini sama dengan pahala kita berjihad. Jika kita menginfaqkannya apalagi di Bulan Ramadhan, sama saja kita berjihad pula di Bulan Ramadhan. MasyaAllah. Betapa luar biasanya ya. Yuk infaq untuk Palestina!

Berdoa dan Berdzikir Sebanyak-banyaknya
Mumpung sedang berhalang, ini saatnya kita khusyu untuk berdoa sebanyak-banyaknya. Memohon ampunannya, memohon rahmatnya. Pastikan kita juga berdoa di momen Allah mengabulkan doa hamba-Nya. Catat nih waktu-waktu penting di mana doa dikabulkan oleh Allah.

Ketika Sahur dan Sepertiga Malam Terakhir
“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

 Jadi saat sahur, jangan tidur mentang-mentang lagi ngga shalat dan shaum. Manfaatkan waktu sahur dan sepertiga malam terakhir ini untuk memperbanyak doa. Mohonkanlah, mintalah semua yang kamu mau, bermanja-manjalah pada Allah SWT. This is a golden moment, make it worth

Malam Lailatul Qadar
Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha: “Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”]”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Biasakan membaca doa ini ya agar Allah mengampuni dosa-dosa dan menerima taubat kita.

Ketika Adzan Berkumandang
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

Ketika Hari Jumat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari  Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu)

Ketika Turun Hujan
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

Menjadi Ahlul Quran
Ada berbagai pendapat dalam membaca Quran bagi wanita haid. Untuk yang meyakini bahwa tidak boleh menyentuh sama sekali (bahkan Al Quran terjemah yang bukan mushaf), dapat terus bertilawah menggunakan aplikasi Al Quran di ponsel genggam masing-masing. Selain itu, dapat juga kita menyalakan murottal. Selain tilawah, akan lebih baik lagi bagi kita untuk memurojaah kembali hafalan-hafalan kita di saat kita diberi kelapangan karena sedang berhalangan ini.

Kalau udah tahu amalan-amalan saat berhalangan di Bulan Ramadhan yang ganjarannya pun masih luar biasa, berarti harus makin semangat untuk lebih produktik. Tetap semangat, kejar surga, dan ampunan di bulan Ramadhan ini.






Sumber

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/13/08/02/mqwwh7-menghidupkan-malam-bagi-wanita-haid

https://konsultasisyariah.com/6768-lailatul-qadar-untuk-wanita-haid.html

https://muslim.or.id/4197-pahala-melimpah-di-balik-memberi-makan-berbuka.html

http://hadits.stiba.ac.id/?type=hadits\&imam=tirmidzi\&no=1555

https://muslim.or.id/3853-waktu-waktu-terkabulnya-doa.html

https://hmasoed.wordpress.com/2008/09/06/jadikanlah-ramadhan-bulan-berbuat-baik-kepada-ayah-dan-bunda-birrul-walidain/

No comments:

Post a Comment