Wednesday, August 28, 2013

Wadi Sofia: Day One

25 Agustus 2013
 
Wadi Sofia College terletak di Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Lokasinya yang jauh dari pusat kota membuat udara beserta lingkungan kampus bersih dari polusi dan damai dari hiruk pikuk kota serta sistem boarding and private school yang diusung membuat Wadi Sofia College memperoleh award sebagai The Most Outstanding Private Education 2012. Murid-murid serta guru yang mengajar berasal dari 20 negara, mulai dari Eropa, Amerika, Timur Tengah, Australia, dan Asia (termasuk China dan Korea). Sehingga, Wadi Sofia College juga mendapat julukan Heaven of Learning dari Cambridge University.

Wadi Sofia College sendiri merupakan akademi yang terdiri dari Kindergarten Wadi Sofia, Sekolah Rendah Wadi Sofia, Sekolah Tinggi Wadi Sofia (STWas), dan Wadi Sofia International School (WaSIS). WaSIS terdiri dari Primary untuk anak umur 1 tahun sampai 6 tahun, Lower Secondary untuk anak umur 7 tahun sampai 9 tahun, Upper Secondary untuk anak umur 10 tahun sampai 11 tahun atau IGCSE/ O level, dan Pre-University untuk anak umur 12 tahun sampai 13 tahun atau GCE/ A level. 75 % guru A level tinggal di dalam kampus untuk mendampingi murid belajar baik di dalam maupun di luar kelas serta saat jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Guru A level inilah yang akan menjadi co-teacher dari para peserta Teacher Immersion Program.





Teacher Immersion Program Batch 1 terdiri 12 kelompok. Masing-masing kelompok didampingi oleh co-teacher yang juga berasal dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filiphina, dan India. Saya bersama Ety Rimadani dan Dewanta Arya Nugraha merupakan kelompok 2 yang didampingi oleh Mdm. Khamshana Nurul Huda yang berkebangsaan Singapura serta lulusan dari National University of Singapore. Kelompok 2 mengajar Fisika untuk S4 atau Secondary 4 atau Upper Secondary untuk IGCSE. Kami mendapat silabus, buku siswa, buku guru, serta jadwal sebagai persiapan untuk kegiatan pembelajaran. Jumlah siswa di Wadi Sofia paling banyak berjumlah 20 dalam 1 kelas. Untuk kelompok 2, jumlah siswa dalam 1 kelas adalah 8.
 
Terdapat 4 sections kegiatan pembelajaran dalam 1 minggu. Tiap section terdiri dari 40 menit. Karena waktu kami dalam program ini hanya 2 minggu, maka total section berjumlah 8 sections. Section pertama merupakan kegiatan pembelajaran seperti biasa oleh co-teacher karena para peserta Teacher Immersion Program mengikuti City Tour di Kota Bharu. Pada section kedua kami akan mengobservasi co-teacher selama kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Section ketiga dan keempat akan diisi dengan Team Teaching. Saya sendiri akan mengajar pada section lima. Dilanjutkan Ety Rimadani pada section enam dan Dewanta Arya Nugraha pada section tujuh. Akhir section akan kami tutup dengan Team Teaching.  



Sore hari kami diajak jalang-jalan mengelilingi Kota Bharu bersama Yasmin dan suaminya, Mr. Said. Kota Bharu seperti Jombang dan Tuban di Indonesia (hehe) namun dengan versi yang jauh lebih bersih dan well managed. Tujuan pertama adalah Pasar Khadijah. Pasar ini adalah pasar tradisional yang terdiri dari 3 lantai, lantai pertama dan dua merupakan tempat bumbu-bumbu, sayur, ayam, daging, hasil seafood dan bahan dapur basah lainnya. I’m very surprised that all the things are managed properly dan sangat rapi. Jadi bayangin pasar tradisional di Indonesia namun sekali lagi dalam versi yang lebih rapi. Lantai tiga merupakan tempat untuk menjual kain, baju, dan kerudung. Sejak SMP I have adored Malaysian veil. It is easy to be tidied. Aku langsung suka dengan kerudung warna pastel bersulam bunga-bunga, judulnya mau beliin ibuk hehe. But after I heard the price which is RM 40 I cancel my desire kekeke and decided to look for other veil until I found the one which has simple design but still number one cotton. It is RM 25 so I bought it hehe.


Next is Istana Jahar. Istana ini adalah museum kerajaan Jahar. Di dalamnya terdapat banyak miniatur adat dalam istana. Kebanyakan untuk pernikahan. Ketika masuk kita langsung disambut oleh miniatur pelaminan sekaligus baju pernikahan dan suasana yang berlangsung dalam pernikahan di Istana. Banyak juga perkakas istana yang dipajang dalam lemari kaca. Kebanyakan terbuat dari kuningan dan mempunyai unsur bentuk yang sama dengan perkakas kejawen, seperti cawan, mangkuk, gamelan, dan gong. Naik ke lantai dua terdapat miniatur adat dalam malam pertama dan adat-adat lainnya yang biasanya berlangsung dalam kerajaan. Kita hanya singgah sebentar di Istana Jahar karena sudah mau tutup hehe. Selain itu kita juga masih harus pergi ke pantai.



Pantai yang kita tuju adalah Pantai Cahaya Bulan. Sepanjang jalan menuju pantai, terlihat rumah penduduk yang kebanyakan adalah rumah panggung yang dicat dengan berbagai warna. Lucu deh hehe. Ada juga kedai Akok. Akok adalah makanan tradisional dan khas dari Kelantan. Sayang sekali kita nggak sempat turun untuk mencicipi seperti apa Akok itu. Oke. Pantai Cahaya Bulan adalah pantai tempat Inggris pertama kali datang di tanah Malaysia. Satu atau dua meter dari bibir pantai sudah ada berbagai batu yang menumpuk untuk mencegah abrasi. Pantainya hampir mirip dengan pantai di Tuban, haha. Namun sekali lagi, it is better here because bersiih rapi dan nggak terlalu banyak fasilitas umum. Puas mendengarkan deru air laut dan angin yang mengelus pipi (hihi) kami menyusuri kedai yang ada di tepi pantai. Aku beli otak-otak bakar. RM 1 dapat 3 otak-otak hehe. Ada juga yang menjual mix seafood. Isinya ada udang, cumi, kepiting, dan tempura. Harganya berkisar dari RM 9 sampai RM 11. Semua tadi dicocol dengan sambel khusus yang enak dan segar. Enak deh hehe. Selesai sudah perjalanan berkeliling Kota Bharu dan kita kembali ke kolej karena jam sudah menunjukkan pukul 7 pm, waktu di mana maghrib akan tiba.




1 comment:

  1. i am going to send my son to Wadi Sofia International school. What is your impression about the school?

    ReplyDelete